KUMBANG MONCONG PENGGEREK TANDAN BUAH KELAPA SAWIT: IDENTIFIKASI, GEJALA SERANGAN DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Main Article Content
Abstract
Ledakan hama penggerek tandan buah kelapa sawit seluas lebih dari 6.000 ha telah terjadi pada tanaman awal menghasilkan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat pada pertengahan tahun 2024. Hama penggerek tandan buah tersebut terindentifikasi sebagai Rhabdocelus obscurus. Gejala serangan R. obscurus ditandai dengan adanya kerusakan yang disebabkan oleh gerekan larva pada buah, spikelet dan tangkai tandan. Ini berbeda dengan gejala kerusakan akibat hama Tirathaba mundella yang hanya berupa kerusakan pada buah saja. Gerekan larva mengakibatkan kerusakan jaringan lebih parah jika disertai dengan infeksi sekunder oleh jamur Marasmius palmivorus. Tingkat serangan hama menjadi lebih besar pada daerah dengan ketinggian tempat > 400 mdpl, curah hujan dan kelembapan lebih tinggi, serta kultur teknis terutama kastrasi, pengendalian gulma, dan sanitasi buah busuk tidak berjalan dengan baik. Tindakan pengendalian dapat dilakukan secara reaktif dengan melakukan sanitasi buah terserang berat diikuti dengan aplikasi insektisida. Tindakan pengendalian secara proaktif untuk mencegah ledakan hama dapat dilakukan dengan penerapan kultur teknis yang baik terutama pengendalian gulma, penunasan sesuai standar, dan implementasi kastrasi secara rutin setiap bulan guna mengurangi kelembapan yang menjadi faktor predisposisi utama hama.