UPAYA MEMINIMALKAN ABNORMALITAS PADA KLON KELAPA SAWIT
Main Article Content
Abstract
Perbanyakan kelapa sawit secara vegetatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan bioteknologi kultur jaringan. Keuntungan pengadaan bahan tanam melalui kultur jaringan (klon) antara lain dapat diperoleh bahan tanaman yang unggul dalam jumlah banyak dan seragam, selain itu dapat diperoleh biakan steril (motherstock) sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk perbanyakan selanjutnya. Selain banyaknya keunggulan bahan tanam asal kultur jaringan, terdapat kelemahan perbanyakan kultur jaringan yaitu adanya variasi somaklonal. Variasi somaklonal merupakan perubahan genetik yang terjadi selama proses kultur in vitro, yang bukan disebabkan oleh segregasi atau rekombinasi gen, seperti yang biasa terjadi akibat proses persilangan. Untuk menekan abnormalitas yang disebabkan oleh variasi somaklonal, diperlukan beberapa upaya seperti pemilihan jenis dan konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat, memangkas siklus kultur dan waktu paparan ZPT, seleksi yang dilakukan sedini mungkin, pemantauan keragaan klon di lapangan, perbaikan sistem kultur, uji DNA, dan penggunaan database yang tertelusur.