KEJADIAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA TANAMAN KELAPA SAWIT MENJELANG TANAM ULANG DI SUMATRA UTARA BAGIAN BARAT
Main Article Content
Abstract
Sumatra Utara merupakan salah satu penghasil kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan produktivitas yang tinggi di Indonesia. Penyakit utama yang menjadi kendala dalam budidaya kelapa sawit di Sumatra Utara adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense. Informasi mengenai tingkat kejadian penyakit BPB pada tanaman remaja hingga renta di lapangan diperlukan untuk mengetahui strategi pengendalian yang tepat serta mencegah penyebaran penyakit BPB. Sensus kejadian penyakit dilakukan pada 25 kebun di delapan Kabupaten di Sumatra Utara pada tahun 2021 hingga 2023. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kejadian penyakit BPB termasuk ke dalam kategori sedang hingga sangat berat. Secara umum, kejadian penyakit yang tinggi terjadi pada areal generasi II dan III. Kejadian penyakit BPB tertinggi terjadi pada areal generasi II di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun sebesar 86,9%. Sejarah penggunaan lahan juga mempengaruhi kejadian penyakit BPB. Kejadian penyakit BPB lebih tinggi pada areal ex kelapa sawit dibandingkan dengan areal hasil konversi dari kakao dan karet, dengan rerata kejadian penyakit sebesar 48,29%, 23,55%, dan 20,15% secara berurutan. Pada lokasi generasi II dan III, kejadian penyakit BPB yang berat sudah terjadi pada tanaman remaja hingga dewasa, sehingga kegiatan tanam ulang mengalami percepatan. Kasus paling ekstrem terjadi di Kabupaten Asahan yang menyebabkan penanaman ulang harus dilakukan pada kategori tanaman remaja berumur 9 tahun.