EVALUASI PENGGUNAAN ALAT MANUAL DAN ALAT MESIN UNTUK MEMBUAT LUBANG PUPUK PADA APLIKASI PEMUPUKAN CARA BENAM (POCKET SYSTEM) (STUDI KASUS DI BEBERAPA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA)

Main Article Content

Edy Sigit Sutarta
Eko Novandy Ginting
Muhdan Syarovy
Eka Listia

Abstract

Evaluasi pemupukan cara benam dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi kebun dalam menerapkan kebijakan yang dimulai sejak akhir tahun 2019 di beberapa kebun kelapa sawit, khususnya penggunaan alat untuk membuat lubang pupuk. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemupukan sistem benam telah dilakukan di kebun, dengan menggunakan mesin bor maupun alat manual, dengan kualitas pekerjaan yang beragam sesuai dengan ketersediaan mesin bor, kondisi lahan serta sumber daya manusia di setiap kebun. Mesin bor yang digunakan terdiri atas mesin bor tanah (MBT) dan mesin bor babat (MBB) yang telah dimodifikasi. Sementara alat manual terdiri atas pecok dodos, pecok pipa, pecok injak, dan cangkul digunakan untuk membantu membuat lubang pupuk mengingat terbatasnya jumlah dan kapasitas kerja mesin bor. Kebijakan untuk menggunakan mesin bor memerlukan komitmen yang kuat dari perusahaan dalam hal pendanaan secara berkelanjutan, mengingat penggunaan mesin bor memerlukan dana khusus untuk pengadaan, perawatan rutin, perbaikan, operasional mesin bor serta untuk premi pekerja terampil. Dalam kondisi pendanaan yang terbatas, pemupukan secara benam tetap dapat dilakukan secara selektif pada areal yang tingkat pencuciannya tinggi, yang dapat dilakukan menggunakan alat manual. Alat manual tidak memerlukan biaya khusus untuk pengadaan dan perawatannya, serta dapat digunakan oleh tenaga kerja tanpa perlu ketrampilan khusus.

Article Details

How to Cite
Sutarta, E. S., Ginting, E. N., Syarovy, M., & Listia, E. (2021). EVALUASI PENGGUNAAN ALAT MANUAL DAN ALAT MESIN UNTUK MEMBUAT LUBANG PUPUK PADA APLIKASI PEMUPUKAN CARA BENAM (POCKET SYSTEM) (STUDI KASUS DI BEBERAPA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA). WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 26(2), 93-102. https://doi.org/10.22302/iopri.war.warta.v26i2.55
Section
Articles