KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA KIMIA BIODIESEL BERBASIS MINYAK NABATI
Main Article Content
Abstract
Biodiesel saat ini menjadi bahan bakar terbarukan yang banyak diaplikasikan di beberapa negara, salah satunya Indonesia. Biodiesel dapat disintesis dari berbagai macam minyak nabati seperti minyak kelapa, kelapa sawit, biji bunga matahari, biji jarak, dan biji karet. Biodiesel memiliki kelebihan dibandingkan bahan bakar berbasis fosil karena tidak beracun, memiliki emisi gas buang yang lebih bersih, dan dapat digunakan murni maupun sebagai campuran dengan bahan bakar diesel petroleum. Teknologi produksi biodiesel biasanya menggunakan bahan baku minyak nabati dengan menggunakan teknik transesterifikasi yang merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam produksi biodiesel. Proses yang terjadi berupa proses konversi asam lemak dari minyak dan methanol menjadi biodiesel dengan bantuan katalis homogen yaitu katalis asam atau basa. Penelitian ini menggunakan minyak nabati berasal dari minyak kelapa sawit dan minyak jarak pagar yang disintesis menjadi biodiesel dengan katalis KOH 1% (b/v). Hasil karakteristik biodiesel minyak sawit dan jarak pagar secara keseluruhan tidak berbeda dan masuk standar SNI 7182-2015. Kadar metil ester sebesar 97,66%; angka asam 0,25 mg KOH/g sampel; angka penyabunan 184,93; gliserol total 0,22; densitas 0,878 g/cm3.