HUBUNGAN KESEHATAN TANAMAN TERHADAP PENYERBUKAN KELAPA SAWIT
Main Article Content
Abstract
Tandan buah kelapa sawit yang dipanen dapat menggambarkan proses penyerbukan yang terjadi pada 6 bulan sebelumnya dan keadaan nutrisi selama proses perkembangan buah. Penyerbukan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan polen dengan viabilitas yang tinggi dan kecukupan populasi serangga penyerbuk Elaeidobius kamerunicus. Penelitian ini mengkaji dua kelompok tanaman dengan kondisi fisik yang berbeda, tanaman jagur dan tanaman kurus. Kajian dilakukan masing-masing pada tanaman tahun tanam 2000, 2006, 2010. Pengamatan meliputi penghitungan nilai fruit set dan fruit to bunch tandan kelapa sawit, produksi dan viabilitas polen dari bunga jantan yang dihasilkan, jumlah populasi kumbang E. kamerunicus per ha, dan analisis hara daun dan tanah. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai fruit set dan fruit to bunch pada tanaman kurus jauh lebih rendah dibandingkan dengan tanaman jagur. Secara umum, semakin tua umur tanaman maka fruit set dan fruit to bunch semakin tinggi. Nilai fruit set sangat dipengaruhi oleh produksi dan viabilitas polen dari bunga jantan mekar dan kecukupan populasi E. kamerunicus yang selalu di atas 20.000 kumbang/ha. Sementara itu, nilai fruit to bunch sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi dalam tanah dan konsentrasi hara dalam daun kelapa sawit.