ASAM LEMAK BERBASIS MINYAK SAWIT DAN MINYAK INTI SAWIT: PROSES PRODUKSI DAN STABILITAS WARNA

Main Article Content

Hasrul Abdi Hasibuan
Muhammad Anshari
M. Erlangga Habibi Nasution

Abstract

Asam lemak merupakan salah satu produk oleokimia yang dapat dihasilkan melalui proses hidrolisis minyak atau lemak. Di industri oleokimia di Indonesia, proses produksi asam lemak umumnya dilakukan dalam kolom splitting menggunakan air berlebih pada suhu dan tekanan tinggi. Minyak sawit, minyak inti sawit dan fraksi-fraksinya baik dalam bentuk crude maupun refined bleached deodorized (RBD) dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi asam lemak. Karakteristik produk asam lemak dari proses splitting (split fatty acid) dari crude dan RBD oil meliputi komposisi asam lemak, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod dan bentuk fisik adalah relatif sama. Pada perdagangannya, split fatty acid dari CPO dan CPKO dikenakan pungutan ekspor dengan pos tarif ex 3823.19.90, dimana kategori produk split fatty acid dari CPO atau CPKO adalah color Lovibon 5 ¼ “cell dengan nilai red (R) ≥ 3. Kategori warna tersebut akan sulit digunakan untuk membedakan bahan baku produk split fatty acid dari RBD oil yang memiliki warna R ≥ 3, karena banyak faktor yang memengaruhi warna dari split fatty acid. Produksi asam lemak melalui proses splitting diharapkan menghasilkan produk dengan nilai derajat splitting > 98%. Warna asam lemak sangat dipengaruhi oleh suhu pemanasan, adanya senyawa minor yang terdegradasi, asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh dan asam lemak rantai pendek, serta kontaminasi dari material tangka dan pipa.

Article Details

How to Cite
Hasibuan, H. A., Anshari, M., & Erlangga Habibi Nasution, M. (2024). ASAM LEMAK BERBASIS MINYAK SAWIT DAN MINYAK INTI SAWIT: PROSES PRODUKSI DAN STABILITAS WARNA. WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 29(3), 189-196. https://doi.org/10.22302/iopri.war.warta.v29i3.145
Section
Articles